Wave of VN Craziness

Bah. Akhirnya SNMPTN selesai juga. Sekarang kita benar-benar bisa menikmati masa-masa 'rasanya-gua-mau-mati-karna-bosen' yang kerap dialami para murid-murid SMA yang nelangsa karna belom dapat jaminan bangku kuliah, dan akhirnya sering diakhiri dengan sport jantung tingkat menengah. Gua juga belom jelas sih...

Belakangan ini gua sedang tertarik sama makhluk yang berakronim VN ini. Itu bahasa gaulnya, dan bahasa formalnya adalah Visual Novel. Seperti namanya, ini rada sama kayak Graphic Novel. Cuma bedanya Graphic Novel (disingkat Gravel) kaga ada suaranya karna bentuknya buku.
Audiobook? Mahal. Lama kelarnya. Kuping panas. Okesip.

Nah, entah kesambet Fasciola hepatica macem apa orang-orang luar ini, tapi mereka jadi kepikiran untuk menggabungkan aspek visual dan auditorial dari gravel dan audiobook, sehingga mereka bersinergi menciptakan Visual Novel ini.

Simpelnya, novel dengan gambar dan suara. Cihuy kan?

(nyari cihuy di google muncul beginian)



Menurut kitab para suhu VN dunia, satu VN tua tetap merajai kancah per-VN-an. Tak lain tak bukan, mahakarya Nasu Kinoko, sequel dari Fate/Zero yang diciptakan sejak tahun 2004...

Fate/Stay Night (F/SN).


Gua ga berlebihan mengatakan kalo F/SN pamornya melebihi Melty Blood, Tsukihime, Clannad, dan berbagai VN lainnya. Bahkan game dan figma berbasis F/SN pun udah banyak...... ini contohnya.


Aaaaaaahhhhhh............
Srot!! *isep iler*

Pokoknya cihuy deh!

Tapi gua ga cuman pengen main. Cuman main sih udah tamat!
Tapi penasaran sama lingerie-nya (baca: koding) itu loh. Karna emang gua fetish sama lingerie-nya software, gua cabik-cabik lah pertahanan sang software (baca: half-assed reverse engineering).
Akhirnya, gua mengetahui kalau arsip xp3 yang digunakan F/SN adalah arsip yang umum digunakan game berbasis engine KAG/Kirikiri (A.K.A Kage-Kirie). Jadilah selama hackathon kemarin, gua bela-belain nge-branch dari trunk-nya mystery parfait.

Saat itu gua tau kalau ternyata emang inet indonesia itu rada uzur. Branching aja kudu ditinggal solat jumat....

Skipping, gua dapet jua SDK-nya. Walaupun lisensinya GPL, nyarinya tetep susah. Kalau kalian jago boso jepun, bisa diliat di sini.
Itulah website binaan prof W. Dee, sang kreator game engine laknat ini.

Mungkin kalian bertanya, kenapa laknat?

"Karna dokumentasinya di mysteryparfait gak lengkap", itu satu.

"Karna dokumentasinya di SDK full japanese dan akhirnya gua, despite it's complete documentation, gak pake karna ga bisa bacanya", itu dua.

"Karna kebodohan gua yang ga ada bakat jadi CG artist/ scriptwriter / ngulik-er", itu tiga.

Tadi saat sedang googling, i stumble upon this ancient VN engine called Ren'Py, which was written in python. My muddy-coloured pupil widen instantly.


Ren'Py was able to run on linux, beside windows and mac.

Kage-kirie, semoga kalian senang kenalan sama drive E. Walaupun anak bawang, dia baik kok. Walaupun partisinya kucembat terus buat pattimura, dia gak pernah marah. Cihuy kan?

Dan, mungkin gua akan belajar kage-kirie lagi nanti, langsung bersama orang-orang mysteryparfait/typemoon tentunya. Semoga.

walopun udah ketemu engine yang pengin gua pake, udah belajar dikit-dikit, udah bisa bikin nvl mode, masalah ketiga bersama kage-kirie tetep ga ilang-ilang.
Saat ini, gua sama sekali ga ada ide buat bikin skrip/CG/modifikasi UI dengan python. Boro-boro ngulik, megang python aja baru sekarang. Boro-boro bikin CG, keahlian gimp gua void. Boro-boro bikin skrip, novel buat anya aja discontinued di chapter 3... *sigh*

Seenggaknya, tutorial yang disertakan Ren'Py cukup informatif dan berhasil membuat gua berpikir bahwa dengan Ren'Py, gua bisa menggeser F/SN dari tahta per-VN-an. Mwahahahaha!!!!

Jadi,
Next project is: Visual Novel.
Next step is: nyari budak kru buat bikin CG/Sekrip. Nguli-nya gua coba lakuin.
Next dream: naro VN rampumg di play google. Amin.

Atra esthérni öno thélduín.
Published with Blogger-droid v1.7.4

POSTED BY kejar
DISCUSSION 0 Comments

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.