Konser Scandal dan (sedikit) Legislasi DPM

Tak terasa, sudah 11 maret. Practically, sebentar lagi waktunya tiap mata kuliah menyebarkan tugas-tugas yang terkadang laknat jumlahnya, belum ditambah kuis-kuis, praktikum-praktikum, dan segala macam tetek bengeknya yang menanti untuk kulahap. Oh well, seenggaknya fakultasku bukan fakultas teknik yang garang itu.

But let's not talk upon the upcoming nightmare-ish tests, quizzes, and those things, shall we?
Mendingan liat poster ini:

(taken from rajakarcis.com. Oh ya, semoga ini jadi salah satu baju tampil mereka)

Yap, konser mereka akan diadakan tanggal 13 Maret, which means lusa. Akhirnya sesuatu yang saya idam-idamkan dari masa SMA akan terjadi. Tentunya, (insya allah) gak akan ada cerita gak dapet tiket kaya teater JKT48, karna saya udah beli tiketnya pas liburan kemarin. Bukan bermaksud sombong. Itu saya juga planningnya udah dari jauh-jauh hari, bahkan pas beli pun masih kerasa berat dan sempet kepikiran "Anjir, ini urang bener-bener kudu sehari abis maksimal ceban nih".

Mantapnya lagi, hari rabu itu saya ada kuliah. Dan redeem tiket dari rajakarcis.com harus di venue langsung jam 11 siang, yang mana saya masih ada kelas. Beruntungnya ada teman yang sama-sama bakal nonton juga. Walaupun entah kenapa saya yakin dia kalo cabut kuliah buat nonton konser gak bakal ada pengaruhnya sama kuliahnya. Toh dia dewa. Oh well, shit happens.

Kosongin CF Card kamera dulu nih berarti. // oh yeah, saya pakek CF Card #sombong

N.B.
Saya lagi mau ikut BNI Java Jazz Festival 2013 Photo Contest berhadiah Canon EOS 650D. Doakan dapet yaa :3 // nonton, foto-foto tapi gak ikut kontesnya kan sayang juga.

========================================================================
                                                                      End of Phase One
========================================================================

Kemarin-kemarin saya dengar ada ribut-ribut soal UU Perguruan Tinggi, setelah ramainya masalah dengan PT. KAI. Soal UU PT, saya baru sempet baca-baca ini, tiba-tiba kok jadi merasa segen sama undang-undang sendiri ya?

Well, memang udah dari dulu ya yang namanya hukum suka dipelintir-pelintir hanya untuk kepentingan segelintir kaum saja. Segelintir kaum itu juga senang-senang saja, menikmati asiknya dipelintir, padahal sudah banyak untung. Sementara mereka yang kurang hokkie cuma bisa gigit bibir sambil makan di warung bu anis, Rp. 3500 seporsi, pakai nasi dan sayur saja (sayurnya gratis).

Yaa, udah mafhum sih dari dulu. Yang namanya buatan manusia selalu punya flaw. Bahkan (maaf) kitab suci yang di-edit edit sama manusia pun ada flawnya. Dulu guru saya bilangnya sih "Mana ada orang dosa karena berzina bisa diampuni cuma dengan datang ke boks suara dan curhat-curhat.".

Jadi teringat sama tugas nih. Belakangan sebagai Anggota DPM komisi Legislasi ini, jadi sempet merhatiin kalo rancangan hukum fakultas saya ini berasa bener aura buatan manusianya, banyak flaw dimana-mana. soal definisi IKM Aktif lah, soal struktur jabatan lembaga kemahasiswaan lah, soal tatacara pengangkatan ketua BEM yang kurang lengkap lah, definisi pengurus lembaga yang belum ada lah, pokoknya banyak lah.

yang penting, sebagai wakil komisi legislasi DPM F******m UI, udah salah satu tugas saya untuk menemukan dan mempelajari pasal-pasal hukum itu agar mahasiswanya bisa merasa nyaman berurusan dengan hukum. Ya, selain mempersiapkan simulasi MusMa itu, yang katanya ribet setengah mati itu.

Padahal dulu nilai PPKN saya pas-pasan.
Ah sudahlah, kalo kata lagu mah "Nasib kita tlah berubah~".
========================================================================
                                                                      End of Phase Two
========================================================================

POSTED BY kejar
POSTED IN , ,
DISCUSSION 0 Comments

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.